aku tak sanggup mencintaiMu dengan kesabaran yang menanggung derita
seperti nabi Ayub, Musa, Isa dan Al-Mushtafa
karena itu izinkan aku mencintaimu
melalui keluh kesah pengabdianku padaMu
atas derita batin dan jasadku,
atas sakit dan ketakutanku
aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu Bakar
yang menyedekahkan seluruh hartanya
izinkan aku mencintaiMu melalui seratus, dua ratus perak,
yang terulur pada tangan-tangan diperempatan jalan
pada wanita tua yang menengadahkan tangannya
aku tak sanggup mencintaiMu
dengan khusyuknya shalat salah seorang nabiMu
hingga tiada terasa panah musuh dikakinya
karena itu, izinkan aku tertatih menggapai cintaMu
dalam shalat yg coba kudirikan terbata-bata
meski ingatan kadang melayang keberbagai permasalahan dunia
aku tidak dapat beribadah seperti para sufi dan rahib
yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu
izinkan aku mencintaiMu dalam satu dua rakaat malam lailku
dalam satu dua sunnah
dalam desah nafas kepasrahan tidurku
aku tak sanggup mencintaiMu bagai para hafidz
yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam
izinkan aku mencintaiMu melalui selembar seayat dua ayat lantunan tilawahku
aku tak sanggup mencintaiMu seperti Sumayyah
yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya dienMu
maka izinkan aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran pada generasi baru
aku tak sanggup mencintaiMu diatas segalanya
bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putranya
izinkan aku mencintaiMu didalam segalanya
keluargaku, sahabatku, manusia, dan alam semesta
izinkan aku mencintaiMu semampuku, dalam setiap nafas dan nadiku.
disadur dari bunda-abrar yang dimodifikasi